Susu kehamilan yang beredar di pasaran sejatinya tidak jauh beda
dengan susu biasa. Hanya saja, susu khusus ibu hamil diperkaya zat gizi
tambahan seperti asam folat dan kalsium, rendah lemak, dan diperbanyakan
kandungan vitamin dan mineralnya.
Sebenarnya susu khusus ibu hamil tidak begitu dibutuhkan sepanjang
pola makan ibu hamil terjaga. Menurut rekomendasi yang dikeluarkan
lembaga National Research Council, Amerika Serikat, ibu hamil hanya
disarankan mengonsumsi 2500 kalori atau memiliki selisih 300 kalori
lebih banyak dibandingkan perempuan yang tidak hamil. Masalahnya, saat
perempuan mengalami masa kehamilan (muda), kualitas maupun kuantitas
makanan mereka kadang tidak terpenuhi. Makanya banyak perempuan hamil
yang memilih mengonsumsi suplemen. Salah satunya adalah susu ibu hamil.
Yang harus diperhatikan dari susu ibu hamil adalah kandungan nutrisi.
Rata-rata komposisi yang ditawarkan semua merek susu ibu hamil hampir
sama. Sebelum membelinya perhatikan kandungan nutrisinya, seperti:
vitamin (vitamin A, C, B kompleks, E, asam folat, vitamin D3), Kalsium,
zat besi, dan beberapa mineral lain (magnesium, fosfor, yodium,
selenium).
Susu ibu hamil yang dilengkapi dengan asam folat memang dibutuhkan.
Tapi bila Anda sudah mengonsumsi suplemen asam folat, Anda tidak perlu
lagi mengonsumsi susu ibu hamil. Sebagai gantinya dapat mengkonsumsi
susu segar atau susu pasteurisasi. Bila kehamilan menyebabkan Anda tidak
doyan susu, Anda bisa mencoba produk turunannya, seperti keju atau
yogurt.
Sebaiknya mengonsumsi susu kehamilan dilakukan pada trimester 1.
Karena para trimester ini janin berkembang sangat pesat. Pada trimester
1, kandungan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu akan banyak diserap janin
dan memengaruhi pertumbuhannya. Namun jika ibu hamil dapat memenuhi
kebutuhan vitamin, mineral dan nutrisi penting lainnya hanya dari
makanannya, suplemen seperti susu tidak dibutuhkan.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, mengonsumsi susu bukan suatu
keharusan. Susu hanya berfungsi sebagai pelengkap. Jika Anda enggan
minum susu, konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui
sumber-sumber nutrisi lain selain dari susu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar